Surengede, Wonosobo – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Wonosobo ke-200, Desa Surengede turut ambil bagian dalam kegiatan Pasrah Tampi Panji, sebuah tradisi tahunan yang menjadi simbol persatuan dan pelestarian nilai budaya di Kabupaten Wonosobo.
Pasrah Tampi Panji merupakan agenda estafet panji atau bendera Kabupaten Wonosobo yang diarak dari satu kecamatan ke kecamatan lain. Tahun ini, Pasrah Tampi dimulai pada tanggal 9 Juli 2025, sebelum puncak peringatan HUT Wonosobo pada tanggal 24 Juli. Dengan melibatkan 15 kecamatan di wilayah Wonosobo, kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah kecamatan, desa, tokoh masyarakat, hingga pelajar dan mahasiswa KKN.
Desa Surengede menjadi salah satu desa yang ikut memeriahkan pasrah tampi dengan penuh antusias. Masyarakat menyambut panji dengan berbagai tampilan budaya khas, serta partisipasi aktif dari para pemangku kepentingan di wilayah Kecamatan Kejajar. Suasana semarak terasa sejak pagi hari, saat panji disambut di gerbang desa dan diiringi dengan kesenian lokal menuju titik akhir Pasrah Tampi Panji, yakni Kecamatan Kejajar.
Tak hanya itu, salah satu elemen penting dalam rangkaian Perayaan HUT Wonosobo ke-200 adalah ritual pengambilan air dari Tuk Dieng, yang melambangkan bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan penghormatan terhadap leluhur. Air dari mata air ini dipercaya sebagai simbol kehidupan dan keberlanjutan, sebuah nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi. Karena Dieng merupakan kawasan purbakala yang berbatasan dengan beberapa kabupaten lain, kegiatan ini juga turut melibatkan masyarakat dari luar Wonosobo, termasuk Kabupaten Banjarnegara.
Kegiatan Pasrah Tampi Panji ini melibatkan berbagai unsur masyarakat. Panitia yang berasal dari unsur kecamatan, termasuk Sekretaris Camat, Kepala Desa yang ada di Kecamatan Kejajar, dan paguyuban Kepala Desa di Kecamatan Kejajar. Kehadiran tokoh agama, KUA, Polsek, Koramil, hingga mahasiswa KKN menambah semarak acara yang dipenuhi oleh nilai kebersamaan ini.
Menurut Pak Nurulhuda sebagai salah satu tokoh masyarakat di Surengede, Pasrah Tampi Panji merupakan bentuk penghormatan terhadap sejarah berdirinya Kabupaten Wonosobo sekaligus wadah untuk mempererat sinergi antara pemimpin dan masyarakat di seluruh tingkatan. Meskipun setiap wilayah memiliki cara berbeda dalam merayakan HUT Wonosobo, namun visi utamanya tetap sama, yakni menjaga warisan budaya dan memperkuat jalinan kerja sama antarwilayah.
Partisipasi Desa Surengede dalam kegiatan Pasrah Tampi Panji dua abad ini menjadi bukti bahwa semangat gotong royong, rasa bangga terhadap daerah, dan kecintaan pada tradisi masih terjaga dengan kuat di tengah masyarakat. Pasrah Tampi Panji tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga momentum membangun identitas dan kebersamaan menuju masa depan Wonosobo yang lebih baik. -kh