Surengede, 11 Agustus 2025 – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang mengabdi di Desa Surengede, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, melaksanakan penyerahan resmi hasil program kerja berupa branding dan logo wisata Bukit Gong kepada Mitra Pengelola Kelompok Sadar Wisata. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bersama dalam memperkuat identitas visual dan strategi promosi destinasi wisata alam Bukit Gong. Branding yang disusun oleh tim KKN ini mengusung konsep Harmoni Alam dan Budaya yang sesuai dengan tagline dari pihak mitra. Filosofi tersebut tercermin dalam desain logo yang memadukan:
- Elang Jawa melambangkan kekuatan dan kemandirian.
- Gunung Sindoro dan Kembang beserta matahari terbit yang merepresentasikan panorama alam yang menjadi daya tarik utama Bukit Gong.
- Mata air Tuk Gong sebagai asal-usul penamaan destinasi.
Pemilihan warna logo pun memiliki makna yang mendalam:
- Ungu: humanis
- Biru: ketenangan, kedamaian, kepercayaan, stabilitas
- Oranye: keceriaan, kehangatan, optimisme
Selain logo, tim KKN UNNES juga memperkenalkan maskot “Jawara Aruna”. “Jawara” singkatan dari Jaya, Wibawa, Rasa, sekaligus berarti juara yang melambangkan rasa percaya diri dan semangat untuk menjadi yang terbaik. Sedangkan “Aruna” berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti fajar yang merepresentasikan semangat baru dan harapan.
Tim KKN UNNES menyampaikan bahwa desain ini diharapkan dapat menjadi identitas kuat yang membantu promosi Bukit Gong.
“Branding ini kami rancang agar mudah dikenali, memiliki ciri khas, dan mampu menarik minat wisatawan. Harapannya, ke depan Bukit Gong dapat semakin berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Paket branding yang diserahkan mencakup logo resmi, maskot, desain papan penunjuk arah (sign system), denah wilayah wisata, dan materi promosi digital. Dengan identitas baru ini, Bukit Gong diharapkan semakin dikenal sebagai destinasi unggulan Wonosobo yang memadukan pesona alam, nilai budaya, dan keramahan masyarakat.
Kemudian juga Tim KKN UNNES melaksanakan penyerahan sign system atau tiang penunjuk arah menuju destinasi wisata Bukit Gong. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan penyerahan branding wisata, sehingga menjadi bagian penting dari upaya memperkuat identitas visual sekaligus mempermudah aksesibilitas wisatawan.
Penyerahan sign system dilatarbelakangi oleh kondisi penanda arah sebelumnya yang sudah usang, kurang strategis, serta tidak memberikan informasi yang jelas terkait jarak tempuh maupun arah yang dituju. Hal ini kerap menimbulkan kebingungan bagi wisatawan dalam menemukan lokasi wisata Bukit Gong.
Dengan adanya pembaruan sign system yang dirancang oleh tim KKN UNNES, penanda arah kini dipasang pada titik-titik strategis dengan ukuran yang lebih proporsional serta informasi yang lebih jelas. Desainnya mengutamakan keterbacaan, kesederhanaan, serta konsistensi dengan identitas visual Bukit Gong agar mampu menyatu dengan konsep branding yang sebelumnya telah disusun.
Perwakilan tim KKN UNNES menyampaikan bahwa penyerahan sign system ini bukan hanya sebatas penyediaan sarana fisik, melainkan juga bentuk dukungan nyata terhadap pengelolaan wisata yang berkelanjutan.
“Kami berharap keberadaan penunjuk arah ini dapat membantu wisatawan memahami maksud, tujuan, sekaligus jarak menuju lokasi. Dengan aksesibilitas yang lebih mudah, Bukit Gong akan semakin menarik untuk dikunjungi dan memberi pengalaman wisata yang nyaman,” ujarnya.
Melalui program ini, diharapkan Bukit Gong tidak hanya memiliki identitas visual yang kuat melalui branding dan logo, tetapi juga didukung dengan fasilitas penunjang yang memadai. Sinergi antara strategi promosi dan peningkatan aksesibilitas diharapkan mampu memperkokoh citra Bukit Gong sebagai destinasi wisata unggulan Desa Surengede.